Aku adalah seorang santri. Pesantrenku alam raya, kiaiku hati nurani, dan kitab kajianku tutur panjang para wali.
Aku adalah seorang santri; seorang tawanan di penjara dunia. Akan tetapi, semangatku tak bisa dibendung, seperti angin mencari arah, menelusup melampaui sekat, berkisar, bertiup, melesat.
Aku adalah seorang santri. Pesantrenku adalah sebuah gudang besar di mana tersimpan berbagai macam pusaka, sebuah rumah besar dengan banyak pintu yang selalu terbuka. Tetapi, setelah sekian lama aku pergi meninggalkannya, kini aku melihat, dari kejauhan jarak di peta, tapi sejengkal jarak di dada, diriku tak ubahnya seorang nelayan yang telah menepi, meninggalkan lautan di mana mutiara, ikanikan, dan selaksa misteri Tuhan tersimpan. Aku merasa, seolah diri seorang perantau: pergi mencari sesuatu, meninggalkan sesuatu yang membuatku akan kembali kelak.
Aku adalah seorang santri; seorang musafir di negeri badai, seorang miskin di Kota Benda. Orangorang melihatku kasihan karena tak punya, walaupun sebenarnya aku kaya, sebab hartaku tabah dan derana.
Aku adalah seorang santri dari sebuah kampung bernama kesederhanaan: tempat aku bertolak dan rumah untuk kembali.
video oleh: Bongkar Pasang Production
lokasi: bukit Lancaran, Guluk-Guluk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
* Biasakan Mengutip Sumber/Referensi
* Terima Kasih Telah Membaca/Berkomentar