14 November 2016

Menemani Tidur


Di ubun-ubunmu, kubacakan Shalawat Ibrahimiyah 
saat engkau lelap dan aku menemanimu

Aku tidak pernah tidur, Nak, tidak pernah
jika kaulihat mataku berpejam, itu hanya tipuan
supaya engkau segera tidur lalu lupa: 
pada sepatu roda yang tak terbeli;
pergi ke pasar malam yang tak jadi-jadi

Kusamarkan sedihku dengan tertawa, Nak
supaya engkau tidak paham getirnya hidup 
di saat engkau baru belajar mencecap manisnya

Di ubun-ubunmu, kutiupkan doa
seiring getar-getar sebutan Asma Agung 
yang tiada tasbih pun mampu menghitung

Bagaimana mungkin aku akan menjelaskan ini padamu 
menjalani hidup begini rupa 
sedangkan engkau tidak pernah menjadi diriku? 
Ya! Kamu hanya melihat aku menjalaninya, 
tetapi tidak pernah benar-benar menjalaninya sebagai diriku

Tempuh usia sampai kelak engkau dewasa
hingga pada saat itulah engkau akan tahu 
betapa ciptaan agung bernama manusia 
begitu rumit dan sukar dipahami
ketika engkau berhadapan dengan anak dan cucu
seperti aku menghadapimu dahulu

Tidurlah, Nak, biar aku menjagamu
supaya kelak engkau dapat senantiasa terjaga
di saat aku tidur panjang dan engkau berkirim doa

3/11/2016

2 komentar:

* Biasakan Mengutip Sumber/Referensi
* Terima Kasih Telah Membaca/Berkomentar