Di taman impian itu,
kulihat tumitmu menjejak tanah
menapak tanpa alas, di atas rumput basah
Bunga-bunganya mekar ketika malam
dan mencapai puncak keindahannya
sebelum fajar
terlewat oleh orang yang lelap di balik selimut
juga oleh yang nanar, namun tidak bersujud
Aku selalu mengimpikan diriku
ada di sana bersamamu:
taman yang ada hanya ada di sana,
atau yang jika ia ada di sini,
pastilah hanya maujud di dalam mimpi
Sebab itu, haruslah aku tidur
untuk mensyukuri ajaibnya kesadaran:
wahyu bagi nabi, ilham bagi penyair
Namun aku mesti juga terjaga
untuk meragukan “gubuk nyata lebih baik
daripada istana tapi di dalam mimpi”
karena di taman impian itu,
ungkapan tersebut tidak berguna
sebab ia hanya pantas bagi mereka
yang bunga tidurnya adalah mimpi
tapi tidak bagiku,
yang bunga mimpinya adalah dirimu
4/12/2021
1 | |
foto ini saya dapatkan dari orang lain yang mengaku ngambil dari postingan IG almarhumah istri saya, dulu, sebelum akunnya dihapus olehnya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
* Biasakan Mengutip Sumber/Referensi
* Terima Kasih Telah Membaca/Berkomentar