01 April 2014

Tahajjud Pantura



Di sepertiga malam yang terakhir
engkau menekur di atas sajadah, betapa indah
kaulihat anak istrimu terlelap saat kaujaga
kaukhusyuk dan tenang dalam berdoa

Di sepertiga malam yang terakhir
aku mengelih dengan tajam, betapa capai
kulihat hanya kegelapan atau lampu kendaraan
dipermainkan tempo lalu lintas yang sinkop
ngebut di jalan lurus, macet karena perbaikan jalan

Putar tasbihmu, kumainkan setirku

Kalau engkau tergoda rasa kantuk
aku pun begitu, tergoda suntuk
engkau mengantar diri; khusyuk ke alam masyuk
aku menahan diri; rindu keluarga menghiruk-pikuk

Lantas, di mana kita bertemu?
jika itu kelak, tempatnya bernama surga
jika itu kini, tempatnya bernama doa
dalam khusyukmu menaklukkan malam
dalam khusyukku menyelinapi banyak kendaraan

Sungkan aku bertanya,
doa siapa yang akan segera terkabul?
engkau selamat dari ragu, dari takbir sampai salam
aku selamat dari celaka, dari agen sampai terminal
bukan karena amal dan kepiawaian kita
namun karena kasih Tuhan yang sama semata


2/2/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

* Biasakan Mengutip Sumber/Referensi
* Terima Kasih Telah Membaca/Berkomentar