Di sepertiga malam yang terakhir
engkau menekur di atas sajadah,
betapa indah
kaulihat anak istrimu terlelap
saat kaujaga
kaukhusyuk dan tenang dalam
berdoa
Di sepertiga malam yang terakhir
aku mengelih dengan tajam, betapa
capai
kulihat hanya kegelapan atau
lampu kendaraan
dipermainkan tempo lalu lintas yang
sinkop
ngebut di jalan lurus, macet
karena perbaikan jalan
Putar tasbihmu, kumainkan setirku
Kalau engkau tergoda rasa kantuk
aku pun begitu, tergoda suntuk
engkau mengantar diri; khusyuk ke
alam masyuk
aku menahan diri; rindu keluarga menghiruk-pikuk
Lantas, di mana kita bertemu?
jika itu kelak, tempatnya bernama
surga
jika itu kini, tempatnya bernama
doa
dalam khusyukmu menaklukkan malam
dalam khusyukku menyelinapi
banyak kendaraan
Sungkan aku bertanya,
doa siapa yang akan segera
terkabul?
engkau selamat dari ragu, dari
takbir sampai salam
aku selamat dari celaka, dari
agen sampai terminal
bukan karena amal dan kepiawaian kita
namun karena kasih Tuhan yang
sama semata
2/2/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
* Biasakan Mengutip Sumber/Referensi
* Terima Kasih Telah Membaca/Berkomentar