26 Desember 2024
Enam Pemenang Lomba Buku Puisi Madah Nabawi
Tahun 2024 menjadi tahun ajaib bagi saya. Banyak buku yang saya kerjakan terbit di tahun itu, termasuk dua buku puisi saya sendiri. Dua buku di Pustaka Jaya cetak ulang. Buku di Cantrik dicetak yang ketiga kalinya dengan sampul baru. Ada juga buku anak-anak yang terbit di KANAK. Tahun 2024 pokoknya asyik sekali.
Menerbitkan puisi terakhir di tahun 2019 sempat membuat saya pesimis bakal bisa menerbitkan puisi lagi. Sepertinya, energi saya sudah kendor. Memang benar, sesekali saya masih tetap menulis puisi, tapi tidak seproduktif tahun-tahun yang silam dan juga tidak ada hasrat untuk diterbitkan. Apa ini tanda penuaan dalam kreativitas? Begitulah pertanyaan retoris yang sering saya ajukan kepada diri sendiri.
Pada akhirnya, saya menerbitkan dua buku puisi bersamaan, Duli di Terompah Nabi dan Madah Makkiyah. Kedua buku ini tidak terbit serta-merta. Ia ada pemantiknya, yaitu terbit gara-gara adanya Lomba Cipta Naskah Puisi Tunggal (Diva Press) Tentang Kanjeng Nabi Muhammad saw di bukan September 2023. Setelah pengumuman lomba tersebut ditutup di akhir September, saya didapuk panitia untuk memilih naskah-naskah buku madah yang akan dipilih untuk menjadi juara, hingga akhirnya di awal Januari tahun 2024, diputuskanlah para pemenangnya:
Juara 1 Muttaqin - Mengerjakan Cinta,
Juara 2 I.R. Zamzami - Seperti Nama yang Dikisahkan, dan
Juara 3 Muhammad Ali Zulfikar - Bolehkah Menggunakan Cara Lain untuk Mencintai Muhammad?.
Di samping para pemenang ini, ada apresiasi khusus dari penerbit untuk puisi “Burdah” karya Eko Sabto, juga untuk Alexander Robert Nainggolan untuk “Fragmen-Fragmen Bagi Sayyidina Muhammad” dan Arif Rahman Hakim untuk “Bulan Kopi dan Empat Imaji Nafas Nabi”. Enam buku penyair itu diterbitkan serentak oleh Diva Press dan tentu saja mereka mendapatkan penghargaan.
Nah, terpantik oleh buku-buku puisi madah nabawi itulah akhirnya saya punya ide untuk mengumpulkan puisi-puisi saya yang ditulis selama kurang lebih 30 tahun dengan tema serupa, yaitu pujian kepada Kanjeng Rasul. Akhir cerita, terbit pula kumpulan puisi tersebut dengan judul Duli di Terompah Nabi. Berbarengan pula, terbit pula puisi saya yang lain, Madah Makkiyah. Kerja kuratorial yang saya lakukan untuk enam buku pemenang di atas telah melengkapi kebahagiaan saya dengan terbitkan dua buku puisi sendiri secara bersamaan.
Langganan:
Postingan (Atom)